Ukir Sejarah, Erick Thohir Bangga Derrick Michael Jadi Pebasket Pertama Indonesia yang Tampil di NCAA
JAKARTA – Pebasket muda Indonesia, Derrick Michael Xzaverio, sukses mengukir sejarah baru dalam dunia basket Indonesia. Sukses bergabung dengan Grand Canyon University, pencapaian Derrick Michael membuat Erick Thohir selaku anggota FIBA Central Board asal Indonesia, merasa bangga.
Derrick Mencatat Sejarah Baru
Ya, pebasket muda asal Indonesia, Derrick Michael Xzaverrio, mencatat sejarah baru di dunia basket Indonesia. Sebab, dia menjadi pebasket pertama asal Indonesia yang akan bermain di kejuaraan bola basket elite antarpelajar Amerika Serikat, NCAA.
Hal ini dikonfirmasi setelah Derrick resmi menyatakan diri untuk bergabung dengan Grand Canyon University mulai tahun ajaran mendatang. Sebelumnya, pemain kelahiran 1 April 2003 ini juga sempat menjadi bagian dari NBA Global Academy, suatu program yang mempersiapkan talenta-talenta basket terbaik dari seluruh penjuru dunia untuk menjadi pemain NBA.
Derrick Memilih untuk Melanjutkan Pendidikan di Grand Canyon University
Pilihan Derrick untuk melanjutkan pendidikan di Grand Canyon University membuat impian penggemar bola basket di Indonesia untuk melihat anak bangsa berlaga di NBA semakin dekat. Erick Thohir yang merasa bangga pun menyampaikan dukungannya kepada alumni Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan ini.
“Saya pertama kali tahu dan bertemu dengan Derrick Michael saat berusia 16 tahun di tahun 2019. Karena Derrick orang kita, saya memantau dan memperhatikan kualitasnya yang memang sangat diperlukan timnas kita yang sangat butuh pemain berkualitas, terutama yang mempunyai postur tinggi atau di atas 2 meter lebih,” ujar Erick Thohir.
“Jadi saya senang dan bangga jika kini ia bisa bergabung di Divisi I NCAA karena itu akan makin menambah jam terbang, meningkat kualitasnya, dan itu akan sangat berguna bagi karier basketnya,” sambungnya.
Erick menjelaskan, untuk membentuk skuad Timnas Basket Indonesia yang padu, strategi mendatangkan pemain-pemain yang punya postur tubuh 2 meter lebih akan dikedepankan.
“Kita perlu 4-5 orang yang tingginya 2 meter lebih. Kita melihat ada alternatif, selain naturalisasi, juga ada pemain muda seperti Derrick yang masih berusia muda. Ini sebagai bagian dari strategi long-term untuk membangun timnas yang solid,” jelasnya.
“Apalagi dengan tantangan akan bertanding di FIBA Asia Cup 2022, dan juga harus berada di posisi delapan besar agar bisa lolos bertanding di Piala Dunia 2023, maka keberadaan pemain-pemain muda, berkualitas, dan punya tinggi dua meter jadi kunci,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
Derrick Xzaverrio nantinya akan mulai berlaga bersama Grand Canyon University pada medio Oktober 2022. Periode tersebut merupakan periode bagi tim-tim NCAA untuk menjalani masa persiapan pramusim.
Sebelum berangkat ke Phoenix, kota basis Grand Canyon University, Derrick akan bergabung bersama Timnas Indonesia yang saat ini sedang menjalani proses seleksi menyambut SEA Games dan Piala Asia FIBA.
Grand Canyon University sendiri memiliki prestasi bola basket yang cukup baik. Tim bola basketnya yang dijuluki Lopes ini tercatat berada pada peringkat 88. Tim ini bermain pada Divisi I, yang merupakan kasta tertinggi bagi tim basket Universitas di Amerika.
Baca juga : CUNNINGHAM MEMBERI PISTONS SEBUAH BLOK