An Se-young menyapu bersih gelar di Indonesia Badminton Festival di Bali . Dalam ranking bulutangkis dunia, tunggal putri asal Taiwan Tai Tzu Ying memang masih menjadi ratu bulutangkis dunia. Ia  masih nyaman di singgasana nomor satu dunia.

Namun kita semua sepakat kalau tahun ini, pada sektor persaingan tunggal putri sorotan utama tertuju pada sosok An Se-young. Pemain asal Korea Selatan ini tampil luar biasa pada tahun ini. 

Tentu kita ingat betul betapa perkasanya dia saat tampil pada Indonesia Badminton Festival di Bali yang baru berakhir beberapa waktu lalu.

Dari tiga turnamen yang diadakan secara buble tersebut, ia berhasil menyapu bersih gelar juara di sektor tunggal putri. Sebagai catatan, ia juga menjadi pemain termuda di IBF ini.

Dimulai Daihatsu Indonesia Masters sebagai turnamen pembuka, pemain ini mengalahkan tunggal putri andalan Jepang Akane Yamaguchi. Sementara pada turnamen kedua, SimInvest Indonesia Open An Se-young juga tampil perkasa dengan menaklukkan tunggal putri Thailand Ratchanok Intanon.

Pada turnamen penutup di Bali, BWF World Tour Final, An Se-young mengalahkan jagoan Pusarla V Shindu pada partai puncak. Yang luar biasa, dia menaklukkan ketiga lawannya di final tersebut dengan straight set.

Sukses besar di Bali membuat peringkatnya melonjak tajam. Pada saat tampil di kualifikasi Olimpiade Tokyo, ia masih bertengger di posisi 99 dunia. Setelah mencetak hattrick juara di Bali, ia merangsek ke posisi nomor enam dunia dalam daftar peringkat dunia yang dikeluarkan oleh BWF. 

Ini semua didapatkan saat usianya baru menginjak 19 tahun. Sebuah lonjakan karir yang luar biasa dari remaja tersebut.
An Se-young sudah mencuri perhatian pecinta bulutangkis dunia karena tampil konsisten sejak awal musim kompetisi tahun ini.

An Se-young masuk dalam tim nasional bulutangkis Korea Selatan sejak berusia 15 tahun pada tahun 2017. Ia juga masuk skuad Olimpiade Korea Selatan dan menjadi atlet termuda. Saat itu ia terhenti di perempatan final.

Secara total An Se-young mencatat delapan gelar juara world tour di berbagai kelas. Walaupun keberhasilannya juga dipengaruhi absennya para pemain top dunia seperti Tai Tzu Ying dan Cen Yu Fei yang sulit untuk dikalahkannya.

An Se-young sudah digadang-gadang akan menjadi pemain masa depan Korea Selatan.  Hal ini setelah secara mengejutkan menjadi juara New Zealand Open tahun 2019 mengalahkan pemain top China Li Xuerui dan menjuarai French Open Saat berusia 17 tahun.

Pasca bertanding di Bali, An Se-young tidak punya banyak waktu untuk istirahat. Kini ia menatap Kejuaraan Dunia yang sudah menanti di depan mata. Torehan sensasional di Bali tentu menjadi modal penting baginya untuk tampil di kejuaraan akhir tahun yang diselenggarakan di Huelva Spanyol tersebut. 

Jika ia bisa memenanginya, tentu ia akan kembali ke negaranya dengan senyum mengembang dan menikmati akhir tahun yang menyenangkan. Setelah ini tentu akan menarik melihat kiprah remaja Korea Selatan tersebut tahun depan. Apakah ia bisa mempertahankan konsistensi mengingat persaingan akan semakin berat. Para pemain yang tahun ini banyak yang absen dalam berbagai turnamen (khususnya para pemain China) tentu akan tampil maksimal.